Memiliki rasa takut adalah suatu hal yang wajar, tapi terkadang ada orang yang memiliki ketakutan terhadap hal yang tak wajar. Salah satunya adalah hipokondriasis.

Hipokondriasis adalah suatu bentuk gangguan kecemasan psikologi yang penderitanya mengalami ketakutan berlebihan akan penyakit.

Mungkin Anda sebagai orang normal akan menganggap hipokondria mengada-ada dan tidak logis sama sekali. Tapi harus Anda tahu bahwa penyakit ini nyata dan bahkan sudah banyak pakar medis yang menelitinya. Hal ini tidak terlepas dari keunikan penyakit hipokondria sendiri, yaitu sebuah penyakit “takut sakit”.

Entah apa yang mulanya menjadi penyebab hipokondriasis ini yang menyebabkan seseorang merasa takut berlebihan akan penyakit. Bahkan mendengar namanya saja sudah menimbulkan kecemasan tersendiri. Yang pasti hingga saat ini masih belum terdapat secara pasti apa faktor penyebab hipokondria.

Para pakar medis yang melakukan riset hingga saat ini hanya menemukan bahwa hipokondriasis terjadi karena psikososial perubahan kondisi piskologis yang terjadi pada masa lalu. Entah itu secara langsung maupun melihat orang yang mengalaminya dari sudut pandang orang ketiga.

Menurut Kesimpulan Riset, Inilah Penyebabnya

Di masa lampau, penderita pernah melihat orang terdekat mengalami penyakit parah dan menyaksikan bagaimana penyakit tersebut menggerogoti hingga meninggal. Akibatnya menghasilkan trauma dalam dan merasa takut akan penyakit tersebut.

Atau mungkin semasa kecil pernah sakit parah yang membutuhkan pengobatan panjang hingga akhirnya bisa sembuh. Tapi sayangnya rasa takut berkepanjangan saat masih sakit membekas dan menjelma menjadi penyakit psikologis yaitu hipokondria.

Bisa juga karena ketergantungan sosial. Misalkan pada saat kecil pernah sakit dan mendapatkan perhatian lebih dari orang terdekat hingga sembuh. Ketika dewasa, selalu mengaitkan gejala dan penyakit agar bisa mendapatkan kembali perhatian tersebut.

Ciri penderita Hipokondriasis

Tidak percaya diagnosis dokter tentang penyakit, meskipun sudah berkali kali melalui pemeriksaan secara akurat dan tepat bahwa ia tidak sakit apapun.

Cemas dan mengeluh akan setiap hal yang terjadi padanya, dan selalu mengaitkan beragam stimulasi dengan penyakitnya.

Konsentrasi yang sulit terjaga sebab selalu fokus terhadap penyakit yang menghantuinya.

Mengalami gangguan tidur pada malam hari.

Timbul stress berat karena sudah tidak kuat akan tekanan penyakit.

Orang sekitar mulai bersikap biasa saja karena sudah terlalu sering melihat atau mendengar cerita dari penderita.

Itulah kiranya penyebab serta ciri orang mengalami hipokondriasis. Semoga dengan penjelasan di atas bisa mengetahui apakah Anda penderita hipokondria atau tidak.

Karena hipokondria itu sering berkaitan dengan psikosomatik. Jangan sampai salah lagi, Anda harus bisa membedakan mana hipokondria mana psikosomatik.